top of page

A. Jenis-Jenis Kerusakan Saat Instalasi Sistem Operasi Open Source

Permasalahan dalam proses instalasi sistem operasi Linux tidak jauh berbeda depngan proses instalasi sistem terdapat perbedaan permasalahan yang terjadi saat proses instalasi Linux dan Windows yaitu sebagai berikut.


1. Selalu gagal dalam pembagian partisi dan tidak dapat melanjutkan ke proses selanjutnya. Linux mengatur 2 partisi wajib ada. Digunakan untuk swap dan sistem seperti ext4/ext3/ext2. Ruang swap diatur kapasitasnya dengan cara mengkalikan 2 jumlah kapasitas memori komputer (RAM). Kapasitas ruang sistem kapasitasnya tidak ditentukan.

2. Selalu gagal ke proses selanjutnya pada saat mengisi data seperti username dan password. Linux mewajibkan user untuk mengisi password dan secara otomatis masuk ke dalam sistem Linux.

3. Setelah proses instalasi selesai, masih terdapat aplikasi atau paket Linux yang tidak ter-instal di dalamnya. Kemungkinan CD/DVD Linux tersebut mengalami masalah, file aplikasi/paket yang ada telah rusak. Solusinya adalah dengan mendownload aplikasi/software Linux tersebut.

4. Master Boot Record (MBR) atau tabel partisi rusak. Harddisk terdiri dari MBR dan tabel partisi. Kerusakan MBR menyebabkan sistem operasi tidak bisa diboot.Penyebab kerusakan karena Linux di instal terlebih dahulu daripada windows.

5. Sistem operasi lain terhapus. Menggunakan dua sistem operasi pada satu komputer diperlukan ketelitian pada saat proses instalasi. Terdapat pilihan menghapus sistem operasi yang sudah ada ketika meng-install Linux.

6. Data Linux yang sudah di copy hilang atau terhapus. Hal tersebut terjadi karena user menghapus partisi tempat data tersebut berada.

7. Proses instalasi berjalan lambat. pada saat Linux terdapat pilihan untuk melakukan update software. Apabila komputer terhubung internet maka secara otomatis komputer melakukan download file update sehingga menyebabkan proses instalasi lambat.


B. Pencarian Kesalahan pada Hasil Instalasi Sistem Operasi Open Source


1. Konfigurasi IP Address Static

Kesalahan ini terjadi pada saat melakukan IP address. Seharusnya dilakukan pada direktori hak akses (root). Apabila pengaturan dilakukan di luar direktori root maka konfigurasi IP tidak bisa disimpan. Pastikan konfigurasi IP address dilakukan pada direktori super user sehinggs hak akses terhadap pengaturan IP address dapat dilakukan.


2. Menambah Codec dan Flash

Untuk memutar file multimedia dan aplikasi dengan fungsi flash perlu dimasukan perintah seperti berikut ini.


sudo apt-get install ubuntu-restricted-extras

kemudian tambahkan codec berikut ini.


sudo apt-get install gstreamer0. 10-plugins-ugly gstreamer0 .10-ffmpeg libxine 1-ffmpeg gxine mencoder libdvdread4 totm-mozilla icedax tagtool easytag id3tool lame nautilus-script-audio-covert libmad0 mpg321

kemudian aktifkan dengan perintah berikut ini,


sudo/usr/share/doc/libdvdread4/install-css.sh

VIDEO PEMBELAJARAN PROSEDUR PENCARIAN KESALAHAN PADA LINUX


168 views0 comments
Writer's pictureKelompok 5

Updated: Nov 20, 2018


Perkembangan Sistem Operasi Open Source

Open source adalah istilah untuk software yang kode programnya disediakan oleh pengembangnya untuk umum agar dapat dipelajari cara kerjanya, diubah atau dikembangkan lebih lanjut serta untuk disebarluaskan. Open source merupakan salah satu syarat bahwa suatu software dikatakan ―free software. Free software pasti open source software, namun open source software belum tentu free software. Salah satu contoh free software adalah Linux. Contoh open source software adalah FreeBSD. Linux yang berlisensi free software tidak dapat diubah menjadi berlisensi tidak free software, sedangkan FreeBSD yang berlisensi open source software dapat diubah menjadi tidak open source.


Sejarah piranti lunak open source sendiri bisa ditarik jauh ke belakang semenjak kultur hacker berkembang di laboratorium-laboratorium komputer di universitas-universitas Amerika seperti Stanford University, University of California Berkeley dan Massachusetts Institute of Technology (MIT) pada tahun 1960 - 1970-an.

Sistem ini dilandasi oleh , pada komunitas yang saling bertukar progam dan saling memodifikasinya sesuai kepentingannya dan saling dibagikan pada komunitas tersebut.

Perkembangan di atas antara lain dipelopori oleh Richard Stallman dan kawankawannya yang mengembangkan banyak aplikasi di komputer DEC PDP-10. Awal tahun 1980-an komunitas hacker di MIT dan universitas-universitas lain tersebut bubar karena DEC menghentikan PDP-10. Karena itulah pada Januari 1984 Richard Stallman keluar dari MIT , beliau mendirikan organisasi nirlaba Free Software Foundation. Tujuan utama organisasi ini adalah untuk mengembangkan sistem operasi. Dengan FSF Stallman telah mengembangkan berbagai piranti lunak : gcc (pengompilasi C), gdb (debugger, Emacs (editor teks) dan perkakas-perkakas lainnya, yang dikenal dengan peranti lunak GNU.


Pada tahun 1991, seorang mahasiswa S2 Universitas Helsinki, Finlandia mulai mengembangkan suatu sistem operasi yang disebutnya Linux. Dalam pengembangannya Linus Torvalds melempar kode program dari Linux ke komunitas terbuka untuk dikembangkan bersama. Free Software Foundation (FSF) selain perangkat lunak adalah lisensi GPL (GNU public License), dimana lisensi ini memberi kebebasan bagi penggunanya untuk menggunakan dan melihat kode program, memodifikasi dan mendistribusi ulang peranti lunak tersebut dan juga jaminan kebebasan untuk menjadikan hasil modifikasi tersebut tetap bebas didistribusikan. Linus Torvalds juga menggunakan lisensi ini dalam pengembangan dasar Linux.


Akan tetapi teminologi free yang dimaksud oleh FSF menimbulkan banyak persepsi dari tiap orang. Sebagian mengartikan kebebasan sebagaimana yang dimaksud dalam GPL, dan sebagian lagi mengartikan untuk arti gratis dalam ekonomi. Kondisi ini mendorong munculnya terminologi ―open source‖ dalam tahun 1998, yang juga mendorong terbentuknya OSI (Open Source Initiative) suatu organisasi nirlaba yang mendorong pemasyarakatan dan penyatuan ―Open Source‖, yang diinisiasi oleh Eric Raymond dan timnya. Beberapa contoh daftar distribusi Linux distributions yang didukung oleh Free Software Foundation :

Bentuk Distribusi SIstem Operasi Open Source

Perkembangan Sistem Operasi Linux Linux

Sistem Operasi Linux merupakan jenis sistem operasi komputer yang dikembangkan oleh komunitas. Dalam sistem Operasi Linux kita mengenal beberapa istilah diantaranya Distro dan Repository, yang akan dijelaskan berikut ini.

  • GNU Linux

  • GNU/Linux adalah sebuah sistem operasi yang diciptakan oleh Linus Benedict Torvalds seorang mahasiswa Universitas Helsinki Finlandia di tahun 1991. Proyek GNU ini diluncurkan pada tahun 1984 untuk mengembangkan sebuah sistem operasi lengkap mirip UNIX berbasis perangkat lunak bebas, yaitu sistem GNU (GNU merupakan akronim berulang dari ―GNU‘s Not Unix‖; GNU dilafalkan dengan ―genyu‖). Nama itu dipilih karena rancangannya mirip Unix, tetapi berbeda dari UNIX, GNU tidak mengandung kode-kode UNIX. Pengembangan GNU dimulakan oleh Richard Stallman dan merupakan fokus asli Free Software Foundation (FSF).


  • Distro Linux

  • Distribusi Linux (Distro Linux) adalah sebutan untuk sistem operasi komputer dan aplikasinya, merupakan keluarga Unix yang menggunakan kernel Linux. Distribusi Linux dapat berupa perangkat lunak bebas dan bisa juga berupa perangkat lunak komersial seperti Red Hat Enterprise, SuSE, dan lain-lain. Ada banyak distribusi atau distro Linux yang telah muncul.


  • Repository

  • Repository merupakan sekumpulan paket-paket aplikasi atau program untuk sebuah sistem operasi linux yang digunakan untuk menunjang kinerja dari sebuah aplikasi, program, dan sebagainya yang didapatkan dari Server Mirror atau CD/DVD atau media penyimpanan lainnya.


 

Video Pembelajaran Perkembagan Sistem Operasi Open Source



117 views0 comments
Writer's pictureKelompok 5

Updated: Nov 20, 2018

Sistem operasi Linux memiliki konsep yang hampir sama dalam hal arsitektur dengan sistem operasi lainnya. Perbedaanya adalah bentuk dari disetiap komponen pada arsitektur tersebut.

Arsitektur Sistem Operasi Linux


Komponen komponen yang membedakan arsitektur linux yang membedakan dengan sitem operasi lain adalah :


Kernel

Kernel Linux adalah kernel yang digunakan dalam sistem operasi GNU/Linux. Kernel ini merupakan turunan dari keluarga sistem operasi UNIX, dirilis dengan menggunakan lisensi GNU General Public License (GPL), dan dikembangkan oleh pemrogram di seluruh dunia. Linux merupakan contoh utama dari perangkat lunak bebas dan sumber terbuka . Sehingga Kernel Linux pada awalnya dibayangkan dan kemudian dibuat oleh mahasiswa Ilmu Komputer berkebangsaan Finlandia, Linus Torvalds pada tahun 1991. Pengembang dan Pengguna Linux bertambah dengan cepat, lalu mereka mengadaptasi kode dari proyek-proyek software gratis untuk digunakan sebagai Sistem Operasi baru

Gambar Kernel Diagram

Library

Library adalah file atau sekumpulan file yang di dalamnya terdapat fungsi atau kelas yang dibutuhkan oleh program aplikasi. Sebagai contoh library adalah Glibc, libcurl, libpng serta library yang lain yang fungsinya menjadi pondasi untuk program yang akan berjalan diatasnya. Misalnya tanpa library getty, maka kita tidak dapat membuka shell atau CLI. Dengan demikian library adalah pondasi untuk aplikasi atau program tertentu.


Shell

Shell adalah aplikasi yang bertugas menerima Input perintah dari user. Pada sistem operasi Windows, dapat disamakan dengan Command Prompt. Bedanya, Shell di Linux tidak terikat dengan GUI nya. Linux mempunyai banyak shell, diantaranya adalah csh, tcsh, sh, ash dan yang paling populer Bash.


X Windows

X Windows adalah Library khusus untuk tampilan GUI di UNIX/Linux, tanpa adanya librari ini, maka KDE, GNome atau openoffice tidak akan dapat berjalan.


Window Manager

Window Manager adalah pengelola jendela dari aplikasi yang berjalan di GUI. Window Manager hanya bertugas menangani posisi aplikasi di Layar, Window manager tidak mempunyai fitur misal Drag and Drop atau fitur canggih lainnya. Contoh window Manager adalah iceWM dan GNUStep.


Desktop

Desktop adalah Lapisan di atas windows Manager adalah Desktop, ini adalah tampilan antarmuka yang langsung berhubungan dengan user dimana user tinggal klik,drag, melakukan segala kemudahan hanya dengan mouse. Contoh desktop di Linux adalah KDE,LXDE, Gnome, XFace atau EDE.


Aplikasi

Lapisan yang paling atas dari sistem operasi Linux adalah aplikasi, misal Gedit, Open Office dan firefox. Sebenarnya masih banyak lagi aplikasi-aplikasi yang disediakan sendiri oleh vendor-vendor linux. misalnya untuk kategori jaringan, keamanan, editing photo dan lain sebagainya


VIDEO PEMBELAJARAN TENTANG ARSITEKTUR SISTEM OPERASI LINUX


 

Penjadwalan Prosessor


Penjadwalan merupakan kumpulan kebijaksanaan dan mekanisme di sistem operasi yang berkaitan dengan urutan kerja yang dilakukan sistem komputer.Penjadwalan CPU adalah basis dari multi programming sistem operasi. Dengan cara men-switch CPU diantara proses, maka akan berakibat sistem operasi bisa membuat komputer produktif.

Pada sistem Operasi, terdapat 3 tipe penjadwal berada secara bersama-sama pada sistem operasi yang kompleks, yaitu:


Penjadwal jangka pendek (short term scheduller)

Bertugas menjadwalkan alokasi pemroses diantara proses-proses ready di memori utama. Penjadwalan ini dijalankan setiap terjadi pengalihan proses untuk memilih proses berikutnya yang harus dijalankan.


Penjadwal jangka menengah (medium term scheduller)

Setelah eksekusi selama suatu waktu, proses mungkin menunda sebuah eksekusi karena membuat permintaan layanan masukan/keluaran atau memanggil suatu system call. Proses-proses tertunda tidak dapat membuat suatu kemajuan menuju selesai sampai kondisi-kondisi yang menyebabkan tertunda dihilangkan. Agar ruang memori dapat bermanfaat, maka proses dipindah dari memori utama ke memori sekunder agar tersedia ruang untuk proses-proses lain.


Penjadwal jangka panjang (long term scheduller)

Penjadwalan ini bekerja terhadap antrian batch dan memilih batch berikutnya yang harus dieksekusi. Batch biasanya berupa proses-proses dengan penggunaan sumber daya yang intensif (yaitu waktu pemroses, memori, masukan/keluaran), program-program ini berprioritas rendah, digunakan sebagai pengisi (agar pemroses sibuk) selama periode aktivitas job-job interaktif rendah.


Kriteria Penjadwalan

Algoritma penjadwalan CPU yang berbeda akan memiliki perbedaan properti. Untuk memilih algoritma ini harus dipertimbangkan dulu properti-properti algoritma tersebut. Ada beberapa kriteria yang digunakan untuk melakukan pembandingan algoritma penjadwalan CPU, antara lain:

1. CPU utilization. Diharapkan agar CPU selalu dalam keadaan sibuk. Utilitas CPU dinyatakan dalam bentuk prosen yaitu 0-100%. Namun dalam kenyataannya hanya berkisar antara 40-90%.

2. Throughput. Adalah banyaknya proses yang selesai dikerjakan dalam satu satuan waktu.

3. Turnaround time. Banyaknya waktu yang diperlukan untuk mengeksekusi proses, dari mulai menunggu untuk meminta tempat di memori utama, menunggu di ready queue, eksekusi oleh CPU, dan mengerjakan I/O.

4. Waiting time. Waktu yang diperlukan oleh suatu proses untuk menunggu di ready queue. Waiting time ini tidak mempengaruhi eksekusi proses dan penggunaan I/O.

5. Response time. Waktu yang dibutuhkan oleh suatu proses dari minta dilayani hingga ada respon pertama yang menanggapi permintaan tersebut.

6.Fairness. Meyakinkan bahwa tiap-tiap proses akan mendapatkan pembagian waktupenggunaan CPU secara terbuka (fair).


Dispatcher

Dispatcher adalah suatu modul yang akan memberikan kontrol pada CPU terhadap penyeleksian proses yang dilakukan selama short-term scheduling. Fungsi-fungsi yang terkandung di dalamnya meliputi:

a. Switching context;

b. Switching ke user-mode;

c. Melompat ke lokasi tertentu pada user program untuk memulai program. Waktu yang diperlukan oleh dispatcher untuk menghentikan suatu proses dan memulai untuk menjalankan proses yang lainnya disebut dispatch latency


Algoritma Penjadwalan

Proses memerlukan prosesor dan penjadwalan pemakaian prosesor. Berdasarkan berbagai ketentuan pada penjadwalan proses serentak, dapat disusun teknik penjadwalan prosesor. Dapat dipandang semua proses serentak itu sebagai satu kumpulan proses yang memerlukan prosesor.

Algoritma diperlukan untuk mengatur giliran proses-proses yang ada di ready queue yang mengantri untuk dialokasikan ke CPU. Beberapa algoritma penjadwalan dijelaskan sebagai berikut :

1. First Come First Served (FCFS) Scheduling

2. Shortest Job First (SJF) Scheduling

3. Priority Scheduling

4. Round Robin Scheduling


VIDEO PEMBELAJARAN PENJADWALAN PROSES


 

Manajemen Memori


Memori adalah pusat dari operasi pada sistem komputer modern. Memori adalah array besar dari word atau byte, yang disebut alamat. CPU mengambil instruksi dari memory berdasarkan nilai dari program counter. Instruksi ini menyebabkan penambahan muatan dari dan ke alamat memori tertentu.


Alamat Logika dan Alamat Fisik

Alamat yang dibangkitkan oleh CPU disebut alamat logika (logical address) dimana alamat terlihat sebagai uni memory yang disebut alamat fisik (physical address). Tujuan utama manajemen memori adalah konsep meletakkan ruang alamat logika ke ruang alamat fisik.Himpunan dari semua alamat logika yang dibangkitkan oleh program disebut dengan ruang alamat logika (logical address space); himpunan dari semua alamat fisik yang berhubungan dengan alamat logika disebut dengan ruang alamat fisik (physical address space).


Swapping

Sebuah proses harus berada di memori untuk dieksekusi. Proses juga dapat ditukar (swap) sementara keluar memori ke backing store dan kemudian dibawa kembali ke memori untuk melanjutkan eksekusi. Backing store berupa disk besar dengan kecepatan tinggi yang cukup untuk meletakkan copy dari semua memory image untuk semua user, sistem juga harus menyediakan akses langsung ke memory image tersebut.

Apabila CPU scheduler memutuskan untuk mengeksekusi proses, maka sistem operasi akan memanggil dispatcher. Dispatcher memeriksa untuk melihat apakah proses selanjutnya pada ready queue ada di memori. Jika tidak dan tidak terdapat cukup memori bebas, maka dispatcher swap out sebuah proses yang ada di memori dan swap in proses tersebut


VIDEO PEMBELAJARAN MANAJEMEN MEMORI


 

Manajemen Input dan Ouput ( I/O )


Sistem Masukan dan Keluaran Komputer

Modul I/O dapat menjalankan tugasnya, dengan cara menjembatani CPU dan memori dengan dunia luar merupakan hal yang terpenting untuk kita ketahui. Inti mempelajari sistem I/O suatu komputer adalah mengetahui fungsi dan struktur modul I/O.

Fungsi Modul I/O

Modul I/O adalah suatu komponen dalam sistem komputer yang bertanggung jawab atas pengontrolan sebuah perangkat luar atau lebih dan bertanggung jawab pula dalam pertukaran data antara perangkat luar tersebut dengan memori utama ataupun dengan register – register CPU. Dalam mewujudkan hal ini, diperlukan antarmuka internal dengan komputer (CPU dan memori utama) dan antarmuka dengan perangkat eksternalnya untuk menjalankan fungsi – fungsi pengontrolan. Fungsi dalam menjalankan tugas bagi modul I/O dapat dibagi menjadi beberapa katagori, yaitu:

• Kontrol dan pewaktuan.

• Komunikasi CPU.

• Komunikasi perangkat eksternal.

• Pem-buffer-an data.

• Deteksi kesalahan.


Struktur Modul I/O

Terdapat berbagai macam modul I/O seiring perkembangan komputer itu sendiri, contoh yang sederhana dan fleksibel adalah Intel 8255A yang sering disebut PPI (Programmable Peripheral Interface). Antarmuka modul I/O ke CPU melalui bus sistem komputer terdapat tiga saluran, yaitu saluran data, saluran alamat dan saluran kontrol. Bagian terpenting adalah blok logika I/O yang berhubungan dengan semua peralatan antarmuka peripheral, terdapat fungsi pengaturan dan switching pada blok in ini.


23 views0 comments
bottom of page